Pondok Pesantren di Tangerang

Pondok Pesantren di Tangerang

Kabupaten Tangerang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang terletak di sebelah barat Provinsi DKI Jakarta. Kabupaten Tangerang ini beribukota di Tigaraksa. Kab. Tangerang sejatinya memiliki lembaga pendidikan formal yang cukup lengkap, termasuk lembaga pendidikan pesantren. Pesantren di Tangerang Pesantren yang ada di Tangerang cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah di Tangerang. Kebanyakan dari pesantren tersebut adalah pesantren modern. Artinya, pesantren tidak hanya mengajarkan pendidikan agama Islam, namun juga mengajarkan pendidikan pelajaran umum, layaknya sekolah umum. Pesantren di Kabupaten Tangerang juga memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap. Mulai dari Lab. Komputer, Lab. IPA, Lab. Bahasa, Perpustakaan, dll. Selain fasilitas yang lengkap, beragam kegiatan ekstrakurikuler juga disediakan untuk mengembangkan ketrampilan santri. Santri tidak hanya berkutat pada soal pengajian, marawis, atau hadrah, tetapi kegiatan seperti derama, seni tari, kaligrafi, puisi, fotografi, dll. 

Santriwati Syahida

Pesantren Modern Syahida

Pesantren Modern Syahida berlokasi di Dukuh Pabuaran, Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Pesantren ini didirikan dan dipimpin oleh KH. Drs. Tajuddin Mahfudz. Beliau adalah alumni Darussalam, Gontor, Ponorogo pada tahun 1984. Kemudian beliau mengabdi di Pesantren Modern Daar El-Qolam selama 13 tahun. “Berkat bimbingan dan arahan dari Alm. KH. Ahmad Rifa’i Arief, Pesantren Modern Syahida ini berdiri,” Ungkap Kiai asal Kresek ini.

Pola pendidikan di pesantren Syahida menganut dua pola; yaitu pola ajar yang ditentukan jam dan waktunya melalui KBM. “Pola kedua adalah pola asuh, dan ini berlaku 24 jam, artinya pengawasan dan bimbingan terhadap santri dilakukan mulai santri bangun tidur sampai santri tidur lagi,” beliau menjelaskan begitu semangat.

Pesantren ini menerima lulusan MI/SD dan MTs/SMP. Karena di pesantren Syahida memiliki dua jenjang pendidikan, yakni SMP-SMA. Pesantren ini memfasilitasi santrinya dengan 16 jenis ekstrakurikuler yang bisa dikuti oleh santri. Tentunya berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki santri atas arahan guru BK tentunya.

Salah satu kelebihan dari pesantren ini adalah seluruh tenaga pengajar dan pendidik adalah para sarjana yang berpengalaman. Dan hal  ini pula yang menjadi pilihan utama orangtua dalam memilih pesantren.

KIAI DAN BU YAI SYAHIDA

NAMA PENDIDIK DAN PENGAJAR

Alhamdulillah…

Seluruh tenaga pendidik dan pengajar di Pesantren Modern Syahida adalah para sarjana perpengalaman. Berikut nama-nama tenaga pendidik dan pengajar: 

1Trip UmiukiBahasa Indonesia & Sastra
2Dani Cipta Ami, S.PdBahasa Indonesia
3Dr. Abdul Jalil Hawary, LC.MMTafsir
 Dr. Abdul Jalil Hawary, LC.MMFiqh
4Dra. Nana SukmawatiPend. Agama
5Drs. H. Ahmad Chaeruddin, M.SiKhath ‘Araby *)
6Drs. H. Muhammad RomliHadits
 Drs. H. Muhammad RomliTauhid
7Drs. NurdinMuhadatsah
 Drs. NurdinMuthola’ah/Qiraa’ah
 Drs. NurdinBahasa Arab
8Eka Siswanti, S.Pd.GrKimia
9Fajrin Saputra, S. KomInformatika
10Gilda Harleni, S.PdIPA
 Gilda Harleni, S.PdFisika
11H. Yayan Hendrayana, S.Pd.ITajwid
12Hendri Hermawan, S.PdPKn
13Iis naeni, S.PdPKn
 Iis naeni, S.PdIPS
14Ika Riany, S.PdBahasa Inggris
15Irvan Abdur Ro’yi, S.H.IBahasa Arab
 Irvan Abdur Ro’yi, S.H.ITahfidz & Tahsin
16M. Solihin, S.PdEkonomi
17Mamat Rohimat, S.Pd.IMahfuzhat
 Mamat Rohimat, S.Pd.IMahfuzhat
18Marianto Effendi, S.PdBTQ
 Marianto Effendi, S.PdBahasa Arab 
19Nurul Fitri, S.EPrakarya
 Nurul Fitri, S.EBP/BK
20Richotul UmamPrakarya
21Riki Nurmansyah, S.H.ISejarah Indonesia
22Robi Erlangga Putra, S.Pd.ITarikh Islam
23Rosidi, S.Pd.IImlak/Qowa’idul Imlak
24Sandra Sri Wahyu, S.PdInformatika
 Sandra Sri Wahyu, S.PdSeni Budaya
25Siska Aitami, S.PdMatematika Wajib 
 Siska Aitami, S.PdMatematika (Peminatan)
26Syarip Hidayatullah, S.PdPJOK
27Tian Nur Agustiani, S.PdBiologi
28Yeyen Septiana, S. PdBahasa Inggris
29Idham Agam Syahrullah, S.PdPramuka
30Wiqayaturrizqiah, S.PdPengasuhan Putri
31Ahmad Baidhowi, S.Pd.IPengasuhan Putra
32Muhammad Ridwan, S.PdPengasuhan Putra

Mari Santuni Anak Yatim

Mari Santuni Anak Yatim

Agma Islam sangat perhatikan anak yatim. Baik Al-Qur’an maupun Hadits Nabi Muhammad s.aw. memerintahkan untuk memperhatihan anak yatim.  Seperti surat Al-Baqorah ayat 220 yang berbunyi:

 فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۗ وَيَسۡ‍َٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡيَتَٰمَىٰۖ قُلۡ إِصۡلَاحٞ لَّهُمۡ خَيۡرٞۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمۡ فَإِخۡوَٰنُكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ ٱلۡمُفۡسِدَ مِنَ ٱلۡمُصۡلِحِۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَأَعۡنَتَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ 

  1. tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dan sebuah Hadit dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا)  وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَالوُسْطَى وَفَرَجَ بَيْنَهُمَا شَيْئاً

Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.

Dikutip dalam buku berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khallurrahman Al Mahfani tentang keutamaan mencintai anak yatim:

  1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga

Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.
“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).

  1. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga

Kalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga. Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).

  1. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)

Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).

  1. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT

Menolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).

 

  1. Menghindarkan dari Siksa Akhirat

Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).

  1. Investasi Amal untuk Akhirat

Manfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

  1. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik

Keutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:

“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).

Dikutip dalam www.nu.or. id, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Semarang, Jawa Tengah Hj Muslimatin Jatmiko mengatakan, setiap anak tidak bisa memilih dilahirkan dalam seperti kondisi apa. Tidak ada yang bisa meminta untuk dilahirkan dengan kondisi orang tua lengkap atau justru tanpa orang tua.

Dengan memuliakan anak yatim setidaknya kita akan mendapat tujuh keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat.

Penulis: Pemerhati Masalah Sosial

KEUTAMAAN SOLAT BERJAMAAH

Keutamaan Solat Berjamaah

Solat merupakan ibadah paling pokok dalam ajaran Islam. Solat pun menjadi ukuran penilaian seseorang. Jika solatnya benar, maka semua perbuatannya akan benar, sebaliknya jika solat seseorang ini tidak benar, maka bisa dipastikan, perbuatannya orang tersebut tidak benar. Demikian pelajaran yang terdapat dalam sebuah hadits Nabi Muhammad s.a.w. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

“Bila solatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika solatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.”

 (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1358)

Solat pun merupakan amal yang paling awal dihisab oleh Allah SWT.  Lalu, apa saja keutamaan solat berjamaah?

Solat berjamaah ialah peningkatan dari solat munfarid (solat yang dikerjakan sendirian). Pahala solat berjamaah lebih besar, terutama jika dilakukan di masjid. Secara syariah jamaah atau berjamaah adalah solat bersama-sama lebih dari satu orang. Ada yang bertugas menjadi imam, seorang lagi jadi makmum.

Dari Abu Umamah, ia berkata: “Seseorang datang dan tidak mendapatkan solat. Maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya, ‘Solatlah’ Lalu bersabda, ‘Adakah seseorang yang hendak bersedekah, solatlah bersamanya?’ Maka berdirilah seseorang dan solat bersamanya. Maka Rasulullah SAW bersabda, ‘Inilah jamaah.”  Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Alkabir, VII: 285, No. 7091.

Lalu apa saja keutamaan solat berjamaah dan tepat waktu? Mengenai keutamaan solat berjamaah. Rasulullah SAW menetapkan ukuran dengan kelipatan, kemudahan, jumlah yang berjamaah, hingga jarak pejalanan menuju berjamaah semua dinilai pahala dan keutamaan termasuk dari semua pekerjaan yang akan melancarkan dan mengkhusyukkan solat berjamaah. Berikut ini beberapa keutamaan solat berjamaah:

1.Menjadi Syiar Bagi Masyarakat

Keutamaan salat berjamaah di masjid salah satunya adalah dapat bersilaturahmi dengan muslim saleh lainnya. Solat berjamaah merupakan lembaga pendidikan atau lebih tepat disebut laboratorium pendidikan yang sangat besar manfaatnya.

Kita akan berkembang bersama orang-orang yang memiliki tradisi yang saleh. Yakni orang-orang yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada Allah SWT. Maka, kita pun akan menjadi orang saleh yang sejati.

2. Meningkatnya Kualitas Solat

Kualitas solat terdiri dari dua tahap yaitu sahnya solat dan diterimanya solat. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa membeli baju seharga sepuluh dirham, sedangkan padanya terdapat satu dirham berupa uang haram, Allah tidak akan menerima solatnya selama ia mengenakan baju tersebut,” (HR. Ahmad dari Ibnu Umar)

“Barang siapa meminum seteguk khamr, ia tidak akan diterima solatnya selama empat puluh hari.”  (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Darimi).

Tentu solat berjamaah harus dilakukan pada awal waktu dan di masjid. Seorang Muslim harus mempelajari kekhusyuk-an dalam solat.

3. Pahala Salat Berjamah

Keutamaan solat berjamaah dibandingkan solat sendirian adalah pahalanya lebih besar. Dalam buku Mutiara Solat Berjamaah: Meraih Pahala 27 Derajat oleh M. Nurkholis menyebutkan bahwa solat sendirian diibaratkan seperti domba yang terpisah dari kawanannya sehingga serigala dengan mudah dapat menerkam dan memangsanya.

Sedangkan seseorang yang melaksanakan solat jamaah, ibarat kawanan domba yang kompak sehingga serigala tidak berani menyerangnya secara langsung.

Berikut hadits yang menjelaskan keutamaan solat berjamaah dibandingkan dengan solat sendirian yang dikutip dari Islam.nu.or.id:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

Artinya: “Solat berjamaah melampaui solat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat.” (HR. Bukhari)

4. Dijauhkan dari Sifat Munafik

Keutamaan solat berjamaah adalah dijauhkan dari sifat munafik. Karena diantara sifat orang munafik adalah yang bermalas-malasan dalam solat. Seperti yang tertuang dalam surat An-Nisa ayat 142:

إنَّ المُنَفِقِيْنَ يُخَدِعُوْنَ اللهَ وَهُوَ خَدِعُهُمْ وَإذَا قَامُوا إلىَ الصَّلاَةِ قَامُوْا كُسَالَى يُرَاءُوْنَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إلاَّ قَلِيْلاً

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah. Dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk solat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan solat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (An-Nisa: 142)

Dan dalam sebuah hadits Nabi bersabda:

“Tidaklah ada solat yang lebih berat bagi orang-orang munafik melebihi solat Shubuh dan Isya’. Dan seandainya mereka mengetahui pahala pada keduanya, niscaya mereka akan datang (berjama’ah) meskipun dengan merangkak.” (Muttafaqun ‘Alaih)

5. Diampuni Dosanya oleh Allah SWT

Keutamaan solat berjamaah bagi wanita dan laki-laki sama-sama diampuni dosanya oleh Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah bersabda:

إِذَا قال اْلإِمَامُ (غَيْرِ اْلمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضّآلّين) فَقُوْلوُا : آمين, فَإِنَّهُ مِنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلُ اْلمَلاَئِكَةِ غَفِرَ لَهُ ماَتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ – رواه البجارى و مسلم

“Jika imam mengucapkan “Ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdholliin”, maka ucapkan amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin bersamaan dengan ucapan malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Sumber: dari berbagai sumber

PENDIDIKAN PESANTREN

Masyarakat Indonesia masih mempercayakan Pesantren sebagai model pendidikan di negeri kepulaan ini yang mempunyai andil besar dalam mencetak para pemimpin umat. Pesantren, merupakan lembaga pendidikan Islam yang berperan penting dalam mengembangkan dan melesterikan ajaran Islam di Indonesia.

Tercacat pada abad ke-19, pesantren mengalami perkembangan yang sangat pesat yang didirikan oleh ulama-ulama independent. Dan pesantren saat itu menjadi pusat perjuangan kaum nasionalis-pribumi. Banyak juga petentangan dan perlawanan kaum kolonial Belanda terhadap dunia pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang unik, bukan karena keeksistensinya yang sudah sangat lama, tetapi karena kultur, metode dan jaringan yang diterapkan oleh lembaga agama ini, C. Geertz menyebutnya sebagai subkultur masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, karena di Jawa sangat banyak pondok-pondok yang didirikan.

Waktu itu, peran pesantren boleh dikatakan terbatas, karena pengelolaannya dan fasilitasnya juga apa adanya. Pengelolaan yang apa adanya terlihat dari kurikulum sebagian pesantren yang belum dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, akibatnya banyak alumni pondok pesentren yang gagap teknologi terutama pada pesantren salafiyah.

Akan tetapi, sekarang kebanyakan pesantren melakukan perbaikan-perbaikan secara terus menerus, baik dalam segi manajemen, kurikulum maupun fasilitas agar menjadikan pesantren keluar dari kesan tradisional dan kolot. Saat ini, juga sudah banyak pesantren yang telah menjadi model dari lembaga pendidikan yang leading.

Pendidikan di pesantren mengajarkan tentang akhlakul kharimah, adab, sopan-santun, ketawadhu’an yang sangat baik bagi perkembangan karakter santri.

Nilai posotif dan peran pesantren, antara lain:

  1. Pesantren diyakini sebagai kiblat bagi umat Islam Indonesia dalam berbagai hal, termaasuk dalam bidang politik;
  2. Pendidikan pesantren telah mampu memberikan pendidikan intregatif dan komprehensif, integrasi ilmu dengan moralitas santri;
  3. Mengutamakan kejujuran (shidq), keihlasan dan akhlak yang baik dalam proses pembelajaran;
  4. Persaudaraan atau ukhuwah islamiyah yang sangat kental dalam dunia pesantren dan menjadi karakter atau watak santriwan dan santriwati di pesantren, dan masih banyak lagi nilai positif di dunia pesantren.

Pesantren akan tetap eksis sebagai lembaga pendidikan Islam yang mempunyai visi menciptakan manusia yang unggul. Prinsip dalam pesantren adalah al muhafadzah ‘ala al qadim al shalih dan al akhdzu bi al jaded al ashlah, yang artinya tetap memegang tradisi yang posotif dan mengimbangi dengan mengambil hal-hal baru yang lebih baik.

TUJUAN PENDIDIKAN DI PESANTREN

  1. Tujuan sistem pendidikan di pondok pesantren lebih mengutamakan kepada niat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat daripada mengejar hal-hal yang bersifat material dan tidak ada manfaatnya. Seseorang yang mengaji di pesantren disarankan agar memantabkan hati dan niatnya yaitu, untuk menghilangkan kebodohan pada diri manusia dan niat lillahi ta’ala.
  2. Di kitab Arbain Nawawiyah, hadits pertama juga menjelaskan tentang semua amal itu tergantung pada niatnya, diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.
  3. Selain itu, tujuan pendidikan di pesantren adalah untuk mempersiapkan santri untuk menjadi manusia yang alim dalam ilmu agama di masyarakat, membina dan membimbing warga negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua aspek kehidupan sebagai orang yang berguna bagi keluarga, masyarakat, negara maupun agama melalui ilmu dan amal.

KURIKULUM PESANTREN

Kurikulum pesantren berbeda dengan kurikulum lembaga pendidikan formal yang mencakup rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standard dan hasil belajar serta cara yang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Banyak pondok memiliki kesamaan antara lain dalam hal pengajaran ilmu-ilmu tertentu, seperti bidang akidah akhlaq, fiqh, usul fiqh, hadits, tajwid, tarikh, nahwu, sharf, balaghah, mantiq, tasawuf, dll.

BEBERAPA JENIS PESANTREN

  1. Pesantren yang mempertahankan kemurnian identitas asli sebagai tempat mendalami ilmu-ilmu agama (tafaqquh fii al-din) bagi para santrinya. Semua materi yang diajarkan di pesantren ini sepenuhnya bersifat keagamaan yang bersumber dari kitab-kitab berbahasa Arab (kitab kuning) yang ditulis oleh para ulama abad petengahan.
  2. Pesantren yang memasukkan materi-materi umum dalam pengajaran, tapi dengan kurikulum yang disusun sendiri menurut kebutuhan dan tidak mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah secara nasional, sehingga ijazah yang dikeluarkan tidak mendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai ijazah formal.
  3. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan umum, baik berbentuk madrasah (naungan DEPAG) maupun sekolah (naungan DEPDIKNAS) dalam berbagai jenjang, bahkan ada yang sampai Perguruan Tinggi yang tidak hanya meliputi fakultas-fakultas keagamaan, melainkan fakultas-fakultas umum.
  4. Pesantren hanya asrama pelajar Islam, pada pesantren ini, para santri belajar pada sekolah-sekolah di luar pesantren. Pesantren hanya mengajarkan agama setelah mereka selesai dari sekolah di luar.

Sumber: dari berbagai sumber