Month: November 2021
Pendidikan di Indonesia?
Pendidikan di Indonesia?
Apa yang salah dengan sistem pendidikan Indonesia? Mengapa bisa sedemikian parah wajah pendidikan di Indonesia?
Dunia pendidikan di Indonesia sudah kehilangan arah; lihat saja berderet kasus asusila, kriminal, foto dan video porno karya anak pelajar. Hal inilah pertanda gagalnya sistem pendidikan karakter bangsa Indonesia. Menjadikan sebuah tanda Tanya yang sangat besar. Apa yang salah dengan sistem pendidikan Indonesia? Mengapa bisa sedemikian parah wajah pendidikan di Indonesia? Mungkin banyak lembaga pendidikan yang bisa dikatakan berhasil mendidik anak bangsa menjadi orang yang cerdas secara intelektualitas, banyak melahirkan para sarjana hukum, insiyur, dan seterusnya. Akan tetapi gagal mendidik anak bangsa menjadi orang yang bermoral dan berkarakter. Sebagian orang sering menganggap bahwa kemajuan pendidikan diukur dari segi kecerdasan otak saja. Sedangkan pendidikan moral dan akhlak yang menyangkut kepada pendidikan agama sangat kurang dan bahkan mungkin tidak terpikirkan sama sekali. Inilah yang membuat karakter, akhlak dan moral anak bangsa hancur.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam pertama di Indonesia. Suatu lembaga yang sangat baik untuk mendalami pendidikan yang Islami yang berusaha memelihara dan mengambangkan fitrah dan sumber daya insani menuju terbentuknya insan kamil sesuai dengan norma Islam. Pesantren sebagai komunitas dan lembaga pendidikan yang telah banyak memberikan saham dan pembentukan manusia Indonesia yang religius. Pesantren telah melahirkan banyak pemimpin bangsa di masa lalu hingga saat ini.
Di akui atau tidak, kemerdekaan bangsa Indonesia ini tentu tidak lepas dari peran aktif para Kiai zaman dahulu, atau tepatnya dunia pesantren. Lebih dari itu, pesantren juga merupakan sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang selalu setia mengawal perkembangan bangsa ini dari waktu ke waktu. Mulai dari zaman kemerdekaan, orde baru sampai pada zaman reformasi. Walaupun sebenarnya pesantren sering di-anak-tirikan oleh pihak penguasa. Terbukti ketika era orde baru berkuasa, kaum pesantren sebagai representasi dari umat Islam selalu mengalami pencekalan dengan membatasi hak-hak politik mereka.
Tidak hanya itu, di era reformasi yang penuh kebebasan ini, masih banyak pihak yang memandang sebelah mata terhadap pesantren. Bahkan banyak isu-isu yang sengaja dibangun untuk memarjinalkan pesantren, bahwa pesantren itu sebagai sarang teroris. Kebijakan pemerintah pun tidak sedikit yang memarginalkan pesantren dengan mengutamakan sekolah negeri sebagai anak emas bangsa.
Walau demikian, pesantren memiliki sifat yang mungkin tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga non pesantren, yaitu sifat kemandirian. Dengan sifat inilah pesantren, termasuk Pesantren Modern Syahida, selalu berusaha dan berjuang untuk mencetak santri-santri yang memiliki intelektualitas tinggi sekaligus moralitas yang mapan (akhlakul karimah).









Akreditasi Sekolah Menjadi Pertimbangan Orang tua
Akreditasi sekolah merupakan penilaian secara menyeluruh dan komprehensif pada kelayakan sebuah sekolah maupun madrasah.
Hasil dari penilaian tersebut akan diberikan dalam bentuk pengakuan serta kelayakan yang diterbitkan oleh lembaga mandiri dan profesional. Lembaga yang dimaksud adalah Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M).
Akreditasi sekolah merupakan hasil penilaian dalam bentuk sertifikasi formal terhadap kondisi suatu sekolah yang memenuhi standar layanan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Jika suatu sekolah tersebut memenuhi syarat dari pemerintah, mulai dari pelayanan sekolah, sistem pembelajaran yang bagus dan lainnya, maka sekolah tersebut berhak mendapatkan akreditasi A. Alhamdulillah di Syahida seluruh Jenjang Pendidikan mulai dari TK, SD, SMP,dan SMA berakreditasi A. Nilai (98). Semua ini berkat karunia Allah SWT dan kerja sama Tim Administrasi dan Dewan Guru yang sangat kompak. Jazakumullah Khairan Kasir.
Orangtua perlu mencari tahu mengenai akreditasi sekolah yang dituju. Caranya mudah, yaitu langsung cek ke situs Badan Akreditasi Nasional Sekolah atau Madrasah.


Biaya Masuk Pesantren Syahida
Biaya Masuk Pesantren Syahida

Pesantren yang diakui sebagai model pendidikan awal Islam di Indonesia sampai saat ini masih eksis dan mampu mempertahankan kredibilitasbnya di masyarakat. Adanya pendidikan Islam menjadi suatu kewajiban dan kebutuhan bagi kaum muslim untuk menimba ilmu agama sebanyak-banyaknya di dunia pesantren. Pondok pesantren, merupakan lembaga pendidikan islam yang berperan dalam mengembangkan dan melesterikan ajaran silam di Indonesia waktu itu.
Pesantren akan tetap eksis sebagai lembaga pendidikan islam yang mempunyai visi menciptakan manusia yang unggul. Prinsip dalam pesantren adalah al muhafadzah ‘ala al qadim al shalih dan al akhdzu bi al jaded al ashlah, yang artinya tetap memegang tradisi yang posotif dan mengimbangi dengan mengambil hal-hal baru yang positif (baik).
Buat para orangtua yang tertarik memasukkan sang buah hati ke pesantren, tentu saja membutuhkan informasi berapa biaya masuk pesantren.
Fasilitas, tenaga pendidik, serta kegiatan pesantren yang berbeda memberikan efek biaya masuk yang berbeda pula.
Ada beberapa pesantren yang memberikan biaya masuk murah, namun tenaga pendidiknya belum sarjana, atau akan muncul biaya-biaya lain setelah masuk. Di sini orangtua harus teliti betul tentang biaya masuk. Jangan tergiur dengan biaya murah, tetapi akan berbuntut penyesalan.
Bagi orangtua yang ingin anaknya merasakan pendidikan pesantren dengan kurikulum kekinian dan memperoleh berbagai macam soft skill di luar ilmu keagamaan, bisa memilih Pesantren Modern Syahida.
Seluruh tenaga pendidik di pesantren ini adalah para sarjana (S1) dan (S2) yang berpengalaman, dan tentunya berlatarbelakang pendidikan pesantren. Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler sebagai media pengembangan minat dan bakat santri menjadi kelebihan tersendiri. Kegiatan pembelajaran pun tidak selalu di kelas, ada kegiatan Outing, Fieldtrip, Supercamp, Seminar, Perayaan Hari Besar Islam dan Nasional, dll. Semua kegiatan santri sudah terjadwal untuk satu tahun ke depan, termasuk kegiatan PTS dan PAS. Biaya untuk kegiatan tersebut pun sudah dibayarkan di awal tahun pelajaran. Pesantren ini pun sudah berakreditasi A, baik tingkat SLTP maupun SLTA. Lulusan pesantren ini pun bisa masuk peruruan tinggi lewat jalur SNPTN (Rapor). dan sudah bekerja sama dengan beberapa PTN di Indonesia.
Nah berikut kami sampaikan biaya masuk Pesantren Modern Syahida.
Sebagian besar biaya yang dibayarkan akan kembali untuk keperluan santri; misalnya Ranjang, Kasur, Lemari, Buku Paket Umum dan Pesantren, serta seragam santri, termasuk pakian olah raga.
Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Call Center Syahida di 0812-9394-0778.











Apakah Penting Akreditasi Sekolah ?

Apakah Penting Akreditasi Sekolah ?
Apakah ada pengaruh antara nilai akreditasi dengan kualitas pendidikan pada sebuah sekolah?
Dan mengapa hal ini menjadi salah satu faktor pertimbangan yang penting dalam memilih sekolah?
Nah, untuk bisa menjawab semua pertanyaan di atas, mari simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Akreditasi Sekolah?
Dari sisi bahasa, akreditasi bisa diartikan sebagai proses evaluasi serta penilaian kualitas sebuah institusi yang dilaksanakan oleh tim ahli yang disebut sebagai asesor berdasarkan pada standar mutu yang telah ditetapkan.
Akreditasi dilakukan atas arahan suatu badan akreditasi independen di luar institusi tersebut, dan hasilnya nanti berupa pengakuan bahwa institusi yang dinilai tersebut telah memenuhi dan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
Dari hasil akreditasi tersebut sebuah institusi telah dianggap layak untuk beroperasi serta melaksanakan seluruh programnya.
Akreditasi merupakan proses evaluasi dan penilaian layak tidaknya sebuah institusi yang dilakukan secara berkesinambungan.
Jadi bisa diartikan juga sebagai proses evaluasi dan penilaian terhadap mutu serta kualitas yang dilakukan pada penyelenggara pendidikan tersebut.
Sejarah Akreditasi
Sebelum dilaksanakan pada semua sekolah maupun madrasah seperti sekarang ini, akreditasi memiliki perjalanan yang cukup panjang.
Setidaknya ada 3 fase dalam perjalanan sejarah akreditasi di Indonesia.
Fase Pertama
Pada fase pertama ini, sistem akreditasi dilakukan pada sekolah swasta kemudian akan diberikan pengakuan dalam bentuk status sekolah Terdaftar, Diakui dan Disamakan.
Hanya saja cara ini dianggap diskriminatif sehingga sekolah-sekolah swasta selalu dipersepsikan under position atau berkualitas rendah.
Fase Kedua
Pada fase kedua dilakukan akreditasi pada semua sekolah baik negeri maupun swasta yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Sekolah Nasional atau BANSM.
Akreditasi dilakukan dengan menggunakan 9 komponen pada penyelenggaraan pendidikan.
Namun akreditasi fase kedua ini pun masih dianggap belum memenuhi syarat karena dianggap tidak adil disebabkan oleh karakter instrumen yang digunakan diskrit dan kategorik.
Respon yang tersedia pada instrumen penilaian hanya ada 2 jenis yaitu “ya” dan “tidak”, dengan skor 1 dan 0.
Fase Ketiga
Fase ketiga dimulai sejak penilaian dan evaluasinya dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah atau BAN S/M.
BAN mempergunakan 8 komponen Standar Pendidikan Nasional yang merupakan penyempurnaan akreditasi dari fase-fase sebelumnya. Sistem akreditasi inilah yang dipergunakan hingga sekarang.
Penilaian Nilai Akhir (NA) Akreditasi
Setelah semua proses perhitungan dilakukan akan didapatkan nilai akhir (NA) akreditasi berupa :
- NA 91-100, berarti akreditasinya A
- NA 81-90, berarti akreditasi B
- NA 71-80, berarti akreditasi C
- NA 61-70, berarti kurang dan tidak terakreditasi
- NA 0-60, berarti sangat kurang.
Itulah pengertian dari akreditasi sekolah dan bagaimana cara penilaiannya secara garis besar untuk memberikan gambaran pada kamu dalam memilih sekolah terbaik.
Untuk mendapatkan kualitas pendidikan terbaik kamu bisa pilih SMPIT dan SMAIT SMART SYAHIDA yang sudah terakreditasi A.
Informasi lebih jelas, dapat menghubungi Call Center Syahida 0812-9394-0778.
Sumber Tulisan: dari berbagai sumber
